BERKISAH ITU MUDAH LAGI BERKAH
=Materi disampaikan oleh Kak Bimo=

Dunia adalah gelaran panggung cerita, demikianlah keadaanya, sejak diciptakannya kehidupan didunia ini, baik pada setiap benda yang ada, dengan segala relung reliknya, hukum-hukum kehidupannya, serta berbagai dimensi yang melingkupinya. maka sejak itu, sudah melekat adanya cerita pada dunia itu sendiri. Terlebih setelah hadirnya sejenis makhluk yang diorientasikan sebagai Khalifah dimuka bumi ini, maka jagat cerita menjadi semakin dinamis, karena spesies yang bernama manusia ini memiliki akal dan rohani yang membedakan dengan makhluk lainnya, pada kehidupan mereka telah terlahir dinamika kehidupan dunia itu sendiri. Wallahu a'lam

KISAH ATAU DONGENG SIH?

Ditinjau dari kesesuaian pesan dan nilai keIslaman, maka akan kita temukan berbagai jenis cerita, yaitu; CERITA ISLAM, CERITA ISLAMI, CERITA YANG DI-ISLAMISASIKAN, serta BUKAN CERITA ISLAMI. Adapun maksud dari
(1) cerita Islam adalah cerita yang memang sudah ada dalam kitab suci, Sirah Nabawiyah, sejarah shahih umat Islam, tokoh-tokoh mulia atau siapa saja yg disebutkan dlm kitab suci, hadits maupun sejarah.
(2) Cerita Islami, merupakan fiksi yang sengaja dibuat untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu, yg pesan-pesan itu memang merupakan ajaran Islam.
(3) fiksi yang sudah ada, kemudian diperbaharui dan diberikan celupan khas keislaman.
(4) Cerita Bukan Islami, yaitu cerita rekaan yang bertentangan dengan nilai keIslaman.

DOA ASASI KITA

Tiadalah maqbul, ibadah sholat kita tanpa memunajatkan doa ini, “Ihdinas shirathal mustaqim, shirathalladzina an'amta 'alaihim, ghairil maghdhubi 'alaihim waladh dhalien.” _ “Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalannya orang-orang yang Engkau beri nikmat, dan bukan jalan orang yang Engkau murkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat.” minimal kita baca 17 kali dalam sholat keseharian kita. Esensinya adalah memohon hidayah dan Allah kemudian secara munasabah terhadap doa pada ayat-ayat tersebut, Beliau menjawab dengan. “Alif laam miim, Dzalikal kitabu laa raiba fiih, hudan lil muttaqin.”_”Alif laam miim, Itulah kitab (Alquran), petunjuk bagi orang-orang bertaqwa.”

Realitas Al-Quran, 2/3 dari keseluruhan ayat quran adalah kisah-kisah, baik kisah yangbterjadi pada masa lalu, maupun yang pasti akan terjadi pada masa mendatang.
Berkisah Alquran dilakukan oleh Rasulullah sepanjang tugas Risalah 23 tahun. Hal ini mengokohkan Alqurannyang telah bersemayam di dada-dada mereka. maka sebagai orang-orang yang meneruskan mata rantai dakwah Rasulullah, sedah sewajibnya baginkita untuk berkisah apa yang ada dalam Alquran. Berkisah itu adalah mengajarkan Alquran, mendakwahkan ajaran Alquran, baik aspek Aqidah, ibadah-muamalah- akhlaq-sains maupun semua informasi dan petunjuk penting dari Allah lainnya. JIKA BANGSA YANG BESAR ADALAH BANGSA YANG MENGHARGAI PARA PAHLAWANNYA, MAKA BAGAIMANA MUNGKIN KITA BERHARAP KEBESARAN ITU, JIKA LEBIH MENIKMATI CERITA-CERITA REKAAN SEMATA, TOKOH2 FIKTIF DAN KEJADIAN-KEJADIAN KONYOL. Sepertinya sulit untu kelahirkan generasi yang besar. Jika Allah telah memilihkan kisah-kisah terbaik, maka tidak layak bagi kita untuk memilih cerita-cerita yang lain. Cerita pilihan Allah itulah HIDAYAH yang kita pinta dan solusi bagi semua permasalahan kehidupan manusia, sejak dulu- sekarang hingga nanti.

Ada ikhitilaf tentang boleh tidaknya dongeng (cerita fiktif) dalam fiqh Islam. namun yang jelas TIDAK ADA IKHTILAF, bahwa BERKISAH ADALAH SUNNAH.
Untuk menambah wawasan kita tentang dunia bercerita & dongeng, boleh jenguk di: https://muslim.or.id/4957-dai-tukang-dongeng.html

Pertanyaan:
1 Tips Berkisah
2 Bagaimana jika diminta bercerita/tampil di depan penonton umum/ Non Islam?
3 tema kisah apa yg disajikan jika penontonnya anak dan ortunya?
4 Alat peraga yg menunjang tampil berkisah

Jawaban:
1. Bagaimana tips berkisah? Untuk jawaban lengkapnya nanti akan ada session tersendiri bersama kak Ari prabowo feat kak Junaidi...maaf saya menunda jawabannya.
2. Bagaimana jika diminta tampil dihadapan muslim dan non muslim? Berkisah saja dengan bahasa yang santu , sampaikanlah bahwa referensi anda adalah Alquran, hadits atau sejarah Islam, gunakan bahasa yang santun, dan hindari bahasa yang frontal misalnya kafir dengan orang yang tidak beriman atau mengingkari kebenaran..kalau sulit menghindari kata kafir maka ucapkan saja dengan intonasi yang halus. lebih aman bercerita sejarah, namun jangan tinggalkan karakter religius tokoh pahlawannya.
3. Tema Apa saja bisa disajikan pada anak atau orang tua, hanya saja perlu pembahasaan yang sesuai dan ramah dengan mental mereka.
4. Alat peraga, gunakan alat peraga apa saja yang anda anggap menunjang, baik visual, audio, audio visual, taktil/miniatur atau berbagai bentuk boneka, NAMUN jika alat itu malah merepotkan dan tidak efektif, maka tidak perlu repot menggunakannya.

BERKISAH  itu adalah, bercerita tentang: Kisah-kisah Alquran, Sirah Nabawiyah, Sirah Shahabah, Kisah Para Ulama & Zhuama (para pembesar agama atau bangsa, tokoh2 besar, yang kehadirannya memberikan manfaat yang besar bagi orang lain, pahlawan), Kisah Para Dai, Sejarah & Pahlawan, Kisah Tokoh-Tokoh Besar, batasan kajian kita adalah bukan mengangkat tentang dongeng dan bagaimana cara mendongeng.

STORY TELLING, meliputi FOLK TELLING & HISTORY TELLING. nah kita fokus pada History telling dan bagaimana menjadi History teller

Beberapa seri  buku Fabel dalam Al Quran, kisah prespektif binatang dalam Al Qur'an, terbitan Pro Kids, Kisah Gajah Abrahah, kisah paus (dalam kisah nabi Yunus ?) dll termasuk kisah, meskipun tokoh-tokohnya binatang

Beberapa referensi berkisah:
1. Qishashul anbiya (kisah-kisah para Nabi) penulis Ibnu Katsir
2. Sirah Nabawiyah, Shafiyurrahman almubarakfuty
3. Sirah Ibnu Hisyam
4. Api Sejarah, M Mansur suryanegara
5. Khalifah Rasulullah & Peri Hidup 60 sahabat, khalid muhammad khalid
6. Sirah nabawiyah, Abdul karim zaidan
7. Sejarah Islam HAMKA

ENRICHMENT:
Kak Bimo menjawab pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab, dikarenakan keterbatasan waktu semalam. Fokuskan materi anak-anak, jika penampilannkita baik, insyaallah para orang tua akan turut menikmati kisah kita, bahkan tak jarang mereka akan turut terkekeh-kekeh saat kita melucu, atau menimpali ucaoan kita kepada anak2 apabila dianggap bagus, "tuh dengerin". ada baiknya sesekali menyapa mereka dengan pertanyaan benar atau tidak, setuju atau tidak, untuk menguatkan nasehat kita, kira2 per 7 menit sekali lakukan sapaan iti.

Pendengar beda agama? asyiiiik, jadi dakwah betulan dong, kesempatan untuk memberikan manisnya kebenaran dan indahnya kisah2 Islam, tampail sebaik mungkin, ambil simpati semoga menjadi asbab hidayah, ini mah bukan bercerita biasa, cerita istimewanya dakwah.

Yang pertama mula, kita harus meyakini bahwa cerita yang kita bawakan adalah RIWAYAT bukan HiKAYAT, perlakukanlah kisah tersebut sebagai sebuah hidayah yang amat penting untuk disampaikan. bukan bahan candaan apalagi dagangan. cerita kita adalah isi dan ayat Alquran atau hadits atau sejarah emas kehidupan.
Yang kedua, kita harus memandang anak-anak yang ada dihadapan kita adalah amanah dari Allah, untuk kita berikan lapisan batin dengan keimanan dan nasehat sakral dari kitab suci atau peri hidup tokoh panutan, mestinya sangat kuat keunginan kita untuk kebaikan mereka.
Yang ketiga, mengucap basmallah sebelum bercerita dan istighfar dalam hati selama berkisah agar hati kitabyang suci vibrasinya terasa pada jiwa anak2 yang masih suci.
Yang keempat, sebelum berkisah, selama dan setelah berkisah, jagalah keikhlasan, karena proses penilaian amal terus berjalan, semakin ikhlas maka semakin jauh setan merusak buah amal kita dihati anak-anak, yang akan mengkristal menjadi nilai hidupnya. jangan sampai putus signal.
Yang kelima, terhadap tokoh-tokoh yang baik (protagonis) ucapan dan gerakan bisa kita ilustrasikan, namun dengan menjaga kemuliaan dan keagungan mereka, jangan sampai justru menjadi merosot krn ilustrasi suara dan gerak berlebihan, misal Nabi Muhammad menyapa Abu Bakar, "assalamualaikum bro, apa kabarnya, loh itu kerenndan santuy abis."  Kontekstualisasi bahasa dan gaul tapi sangat tidak pas. Hati-hati saja karena tambahan-tambahan tidak perlu bisa menjadi "hadits palsu" misal "Nabi muhammad berangkat umrah ketemu dengan penjual siomay dll."
Yang keenam, terhadap tokoh-tokoh jahat, boleh kita ilustrasikan tokohnya, tekankan untuk meninggalkan karakteristik buruk ya, ada pendapat dijelekin suara, mimik dan gesture sekalian, supaya makin negh anak-anak pada tingkah laku mereka.

Apabila ada anak yang meminta cerita horor, maka sampaikan saja, “Kakak percaya adanya setan atau makhluk gaib, tapi kakak tidak akan bercerita tentang setan dan hantu, karena itu cerita buruk meskipun seru. kaka tidak ingin kalaian menjadi pengecut gara-gara dongeng semacam itu, lebih baik denger kisah Alquran, sudah pasti seru dan pahala mendengarnya gede banget.”

Kak Bimo sering mengganti narasi cerita kata-kata dengan narasi berbentuk nasyid atau lagu, bisa menjadi alternatif narasi yang monoton.