Dokumen Pribadi Bu Kanti

Penasaran sama sosok yang saya angkat kali ini? Memiliki wajah lembut keibuan, ketelitian yang sangat mengesankan. Pssst, tapi kalau sudah datang tagihan, "Data..., data..., ayo setor data...."
Maka kita sepakat sosok ini cukup menakutkan (Maaf lho, Bund :)).

Siapa yang tak pernah merasa kesulitan dengan yang namanya data? Hampir semua sepakat bahwa kita pernah mengalaminya. Entah EMIS, SIMPATIKA, BOP, dan masih banyak data lainnya yang harus diisi dengan tagline #segera. Hehehe....

Dan, segera saja kegaduhan terjadi saat tagline dan deadline sudah diturunkan. Kasie Pendma dengan segenap jajarannya telah memfasilitasi dengan sosialisasi sesuai kebutuhan data yang harus diselesaikan lembaga, namun tetap saja keterbatasan kemampuan kita kadang membuat kebingungan saat eksekusi di lapangan. Alhasil tanya sana sini untuk eksekusi. Ujung-ujungnya bertanya kepada orang yang nyaman bagi kita. Maka Bu Kanti adalah tempat bertanya bagi guru RA. Selain karena tugas sebagai sekretaris PD IGRA , namun juga ketelitian dalam mengamati dan mengolah data tak diragukan lagi. Termasuk saya salah satunya yang langganan bertanya mengenai data yang harus dipersiapkan dan diselesaikan. Maturnuwun ngge Bu Kanti.

Berkenalan lebih dekat yuuk....

Dokumen Pribadi Bu Kanti


Nama              : Kanti Kasianah
Ttl                   : Malang,25 Juli 1974
Nama Bapak   : Bapak Buang (Alm)
Nama Emak    : Warsini Alhamdulillah masih sehat diusia 86 Tahun
Suami              : Kasim
Putra 2             : Aliffian Fajar Rahmah
                           Muhaimin Nur Adhiim
Putri 1              : Novellya Lintang Buniarti
Cucu 1              : Attallah Zian Al Wafi
Motto Hidup    : "Semoga bisa selalu ikhlas dalam menebar manfaat untuk orang lain"

Diberi nama Kanti Kasianah, sebuah nama yang terdengar cukup aneh dan unik di telinga kita, apalagi anak zaman sekarang. Ternyata nama tersebut memiliki makna yang cukup dalam bagi kedua orangtua tercintanya, Kanti itu memiliki makna sabar menanti sedang Kasianah memiliki makna penuh kasih itu yang disampaikan kepada Bu Kanti oleh Bapaknya saat bertanya tentang arti namanya. Sepertinya cocok ya, karena saat Bu Kanti berkata, "Data saya tunggu sampai jam 14.00 WIB...." Maka, dengan penuh kesabaran data lembaga kita ditunggu untuk disetorkan kepadanya. Selanjutnya tugas Bu Kanti merekap semua data kita untuk disetorkan ke Pendma, Sungguh kesabaran tiada tara ya, hehehe. Para Ketua cabang IGRA pasti tahu rasanya bagaimana menunggu data sebuah lembaga yang belum masuk karena banyak kendala di lapangan, sinyal tak ada, paket data habis. Dan validitas data lapangan yang harus dipertanggungjawabkan. Sepertinya tugas Bu Kanti asyik yaaa....

Memiliki cita-cita sedari kecil menjadi guru di daerah pedalaman tetapi tidak kesampaian karena menikah begitu lulus SMA, maka pupus sudah cita-cita menjadi guru di pedalaman Indonesia. Bergelar Mahmud (Mamah Muda tahun 1995), ketika itu anak pertamanya berusia 5 bulan, seperti biasa rutinitas Ibu Rumah Tangga momong dan ngerumpi dengan ibu-ibu yang kebetulan juga mempunyai Balita di depan Rumah. Karena kasih sayang yang dimiliki sesuai nama pemberian orangtuanya, Kasianah. Bu Kanti suka sekali mengajak anak-anak menyanyi dan bertepuk tangan. Hobi yang terlahir dari hati yang menyayangi anak-anak rupanya diamati oleh Bapak Kepala MI, waktu itu Bapak Taufiq Rochman. Ketertarikan Bpk Taufiq membuat beliau datang ke rumah Bu Kanti untuk meminta ijin pada suami dan orang tua Bu Kanti untuk agar diperbolehkan mengajar di RA yang berada dalam satu naungan. Segera saja perempuan penuh kasih sayang ini mengiyakan dengan senang.

Tanpa berpikir panjang, maka resmilah Bu Kanti mulai mengajar di RA bulan Juli Tahun 1995. Gak usah ditanya masalah Gaji ya, karena saya percaya semua paham bahwa Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini adalah Lembaga keterpanggilan hati. Maka hati yang tertambat akan mencintai tanpa bertanya lagi dapat apa di Lembaganya. Sepakat, bukan? Diawal berkecimpung di dunia RA, banyak yang meragukan apa Bu Kanti bisa, tapi dengan tekad yang kuat dan niat untuk terus belajar dan belajar. Alhamdulillah RA tempat Bu Kanti mengajar dari tahun ke tahun bisa berkembang cukup baik.

Bersama rekan guru RA Kartini

Dukungan Keluarga kata Bu Kanti sangat penting dalam mengabdikan diri di dunia pendidikan dengan segala kesibukannya yang luar biasa, meskipun awal mula aktif berkegiatan diluar rumah membutuhkan banyak pembuktian. Apalagi dulu waktu anak masih kecil-kecil harus dititipkan. Namun saat ini Bu Kanti sangat bersyukur karena orang tua, suami, dan putra putrinya sangat support terhadap semua kegiatannya. Sekali lagi jika dicermati pasti komunikasi yang dibangun dalam keluarga cukup bagus.

Bersama sebagian Tim PD IGRA

Kesan selama jadi guru RA kata Bu Kanti menjadikan dirinya sosok yang pantang menyerah, karena sejak mengawali karir sebagai guru RA tanpa pendidikan yg relevan, banyak yang meragukan kemampuannya, namun Bu Kanti tak mau menyerah, bahkan menjadi sebuah motivasi tersendiri untuk selalu belajar dan berusaha aktif di berbagai kegiatan, entah itu di organisasi PGTKM maupun IGTKI sebelum akhirnya IGRA berdiri sendiri secara mandiri dan menebar arti dan kemanfaatan bagi masyarakat. Semua kegiatan organisasi yang aktif diikuti selalu diniatkan belajar. Alhamdulillah akhirnya keberadaan Bu Kanti bisa diterima. Psst, tau tidak, ternyata dulu wali murid memberikan julukan "guru endhel" kepada Bu Kanti karena totalitasnya dihadapan anak-anak.

Berbicara tentang prestasi??? Sekali lagi, bagi saya prestasi Bu Kanti segudang, saat berbicara data maka siapa yang tak akan bertanya pada Bu Kanti data ter-update Lembaga RA Kabupaten Malang. Tapi tanggungjawabnya juga cukup berat, karena kevalidan data yang diterima, sangat tergantung pada ketelitiannya merekap dan mengolah data yang diperlukan. Saya geleng-geleng kepala sambil angkat tangan. Jadi prestasi bukan hanya tentang mengikuti kompetisi dan memperoleh tropi, mempertanggungjawabkan kevalidan data lembaga adalah sebuah prestasi yang layak diapresiasi.

Selain itu Bu Kanti juga kurang suka mengikuti ajang kompetisi atau lomba, karena Bu Kanti cukup menyadari kalau saya tidak punya kemampuan lebih atau bahkan gak siap kalah, hehehe (Maaf Bund, saya tulis apa adanya). Selama menjadi guru RA jarang sekali Bu Kanti mengikuti lomba. Pernah menjadi Finalis Gupres Kabupaten Malang tahun 2016, akan tetapi diajang propinsi tidak masuk nominasi. Namun Bu Kanti masih mengucapkan Alhamdulillah, karena Bu Kanti merasa memperkaya pengalaman dan menjadi pernah membuat karya tulis. 

Meski demikian aktivitasnya segudang dalam dunia ke-RA-an, juga ke-PAUD-an, intinya apapun yang dilakukan sekarang diniatkan hanya ingin hidupnya bermanfaat bagi masyarakat, itu saja...

Bersama Putranya yang menjadi guru SLB

Benarlah kata pepatah pengalaman adalah kesediaan makan garam lebih banyak, maka kematangan berorganisasi diperoleh dengan aktivitas di organisasi pula, begitu juga dengan Bu Kanti, mendampingi Bunda Ari selaku tangan kanannya cukup membuat lihai dalam sepak terjangnya. Bahkan sebelum tahun 2002, Bu Kanti cukup aktif di IGTKI dan PGTKM, pernah menjabat ketua PGTKM kec Karangploso, pengurus HIMPAUDI kecamatan Karangploso, Sekretaris IGRA Kecamatan Karangploso, Ketua PC IGRA Karangploso, Pengurus PGMI Kabupaten Malang dan mulai 2009 sampai sekarang menjadi sekretaris IGRA Kabupaten Malang.

Kalau begini, lupakan data sejenak 🤭

Ketika saya tanya, sejak kapan bergelut dengan "data"?

Maka Bu Kanti menceritakan kebiasaannya sejak mulai menjadi guru RA, Bu Kanti selalu mendapat bagian untuk mengerjakan data, baik saat masih harus setor berkas berbentuk kertas, maupun sekarang yang sudah berbasis data online. Apalagi dengan tugas tambahan menjadi sekretaris IGRA Kabupaten Malang, otomatis Bu Kanti harus aktif mengerjakan data-data. Kebayang gak teman-teman wajah data itu bagaimana? Hehehe....

Nah, kalau saya HP itu untuk Nge-Vlog dan Nge-Blog, kalau HP Bu Kanti isi HP-nya adalah peti data, khususnya data IGRA dan RA se-Kabupaten Malang, karena kadang dimanapun Bu Kanti berada, dan sedang apa saja, data bisa diminta tiba-tiba. Jadi kalau mungkin teman-teman memilih HP yang bagus buat foto, kalau Bu Kanti HP yang siap buat mengisi dan mengedit data. 

Kok bisa ya bersahabat dengan data? Kadang saya saja merasa jenuh mantengin data (eh, kok curcol 🤭). Maka, ini dia resep Bu Kanti untuk mengerjakan data online atau apapun itu. Mau tau? Intinya adalah kerjakan dengan ikhlas dan senyum (emang bisa kalau sudah panik?), jangan dianggap beban (susah juga kalau dibilang hiburan) karena kalau sudah kita anggap beban, belum kerja kita sudah capek duluan akhirnya rebahan, lantas membuka HP membuat status seakan-akan kita menjadi orang yang paling sengsara karena data, padahal "NO". Banyak yang mengalami hal serupa. 

Nah, kalau kita kerjakan semua tagihan data dengan senang, maka semua data pun akan bersahabat dengan kita. Satu lagi pesannya, ketika ada tugas data jangan tanya kapan terakhir???  (Nampol dan nohok langsung, ya!), karena ketika kita mengulur waktu akan ada lagi tugas yg lain yang menunggu, jadi begitu data diminta, langsung kerjakan!

Siap mantengin data lagi? Yuk, kita cari Bu Kanti! (KakMora79)