Acil si anak ayam sedang menghitung jagung di dalam kandang, dia memiliki 7 buah jagung yang bisa dinikmatinya. Hatinya merasa lega, maka ia pun tidur-tiduran dan bermalas-malasan sepanjang hari.



Ibu berkata, "Acil, sana main sama teman-temanmu...."

Acil menjawab, "Enggak ah, Bu!"

"Kenapa?"

"Nanti mereka akan meminta jagung kepunyaanku...." cetus Acil kasar.

"Lho, berbagi takkan rugi, Nak! Berbagilah walau sedikit...."

Acil menggeleng kuat-kuat, ia tak mau membayangkan jika harus berbagi jagung dengan teman-temannya, nanti jagung itu akan tandas hanya dalam waktu sebentar saja. Padahal ia bisa makan jagung itu selama beberapa hari. Apalagi jagung itu jagung yang sudah kering betul, Acil sangat suka bunyi kriuknya jika mematukinya. 

Ibu menghela nafas panjang dan membiarkan putranya main di kandang sendirian. 

Beni si Bebek dan juga Anggi si Angsa yang memanggil-manggil  mengajak bermain tak dihiraukannya. 

Nah, malam itu hujan sangat deras sekali, atap kandang acil jebol, beberapa papan penyusun dinding kandang pun patah dan terbawa air. Ya, kandang Acil dan ibunya berada di tepian sungai. Acil sangat takut dan menangis, ia berusaha menyelamatkan jagung-jagung miliknya, namun malang 7 buah jagung miliknya lenyap tak berbekas dibawa hujan deras.

Ibu memeluk Acil kuat-kuat dibawah pohon coklat di dekat kandang mereka. Ibu hanya berfikir bagaimana mereka tetap selamat, Acil menangis kuat-kuat sambil terus menyesali 7 buah jagung miliknya yang dibawa air hujan lewat.

Pagi terjelang, Ibu Acil berkokok dan mengibaskan sayapnya dengan penuh kesyukuran karena langit kembali terang. Acil menggigil kedinginan karena demam.

Seluruh warga peternakan saling menanyakan kabar tentang kejadian semalam yang menimbulkan banjir bandang.

Beni dan Anggi menengok Acil yang sakit demam sambil membawa sekantung popcorn jagung kesukaan mereka.

Setelah minum jus buah, Acil makan popcorn yang dibawakan teman-temannya sambil berkata, "Terimakasih sudah menengokku...."

"Sama-sama...."

"Maafkan aku kalau kemarin aku tak mau main dengan kalian. Sebenarnya jarang sekali aku punya jagung yang banyak, aku tak ingin membaginya dengan kalian, tapi hujan merenggutnya semalam, aku tak punya jagung sama sekali...."


"Wah, makanya jangan pelit!" Ucap Anggi sebal.

"Sekali lagi, maafkan aku ya teman-teman, Beni, Anggi...."

"Kamu sudah mendapatkan pelajaran, tenang saja, kita tetap berteman, jangan pelit lagi, oke!"

Ketiga sahabat itu tertawa. Acil berandai-andai kalau saja 7 buah jagung miliknya dibagi ke sahabat-sahabatnya, masing-masing akan dapat 2, dan bahkan sisa 1 untuk dimakan bersama. Ah, sesal memang tak berguna.

Sejak saat itu, Acil tak pelit lagi, dia sangat suka berbagi apa saja dengan teman-temannya.

#Inspirasiramadan #dirumahsaja #flpsurabaya