Bulan Ramadan berada di sepertiga waktu mencapai penghujungnya. Alhamdulillah meski progres kesembuhan asam lambung saya terlihat begitu lambat. Namun terasa betul bedanya dengan kemarin-kemarin saat tak berdaya melakukan apapun. 

Namun, tetap harus bersabar saat rasa lelah mudah menyapa dengan ramah. Dan saya pun memilih rebahan untuk menjaga stabilitas diri yang baru saja sembuh meski tak mudah. 

Nah, tiba-tiba terdengar SMS masuk, saya tak selalu langsung menjawab, ada yang memang langsung saya baca, ada yang lama sekali baru saya buka.

Nomor tak dikenal, sepintas isinya sebuah ucapan bahwa saya adalah pemenang undian. Wah!


Kalau dulu saya kadang iseng membalas, "Ambil aja daripada mubazir...." atau marah, "Apa tak takut dosa membohongi orang?"

Namun sekarang, saya lebih suka mengabaikan SMS penipuan seperti itu, kenapa? Karena saya pernah kena sekali lagi. Bahasa yang cukup provokatif dan saya dengan sadar dan mudahnya mentransfer pulsa 🤭.

Penipu selalu punya cara untuk menipu korbannya. Beberapa telepon juga pernah, menyatakan saya menang harus mentransfer sejumlah uang, dan endingnya saya bilang, "Saya itu sering menang lomba, kalau menang, hadiah langsung dikirim ke rumah tanpa harus bayar ini dan itu...."

Namanya penipu, dia takkan membalas pesan cerdas yang kita sampaikan. Maka sangat penting bagi kita mengenali sebuah SMS atau telepon yang mengabarkan kita adalah pemenang sebuah undian.

Beberapa cara yang mudah untuk diperhatikan adalah:

1. Nomor tak dikenal harus diwaspadai, karena setiap akun brand ternama memiliki nomor sms yang langsung atas nama mereka.
2. Bila merespon SMS nomor tak dikenal pastikan bahwa Anda dalam kesadaran penuh dan sedan8oooo00Å•g tak oleng. Karena emosi stabil membuat kita mampu bertahan dengan godaan SMS penipuan.
3. Pastikan tak menjawab pertanyaan terkait data pribadi kita. Kecuali kalau mereka menanyakan NPWP, bisa jadi memang Anda Menang undian.
4. Pastikan betul bahwa Anda memang mengikuti undian tersebut. 
5. Konfirmasi pada akun resmi atau laporkan dalam layanan konsumen. 
6. Jangan pernah mau mentransfer pulsa apalagi sejumlah uang kepada mereka untuk menebus hadiah lomba. 
7. Hapus SMS dan blokir nomornya.

Mungkin itu beberapa tips yang bisa menunjukkan sebuah SMS itu penipuan dan agar kita tak mudah terpedaya. 

Menjadi waspada itu sudah seharusnya kita lakukan. Jangankan di tengah pandemi korona seperti itu, saat kehidupan normal-normal saja penipuan merajalela. 

Ragam SMS, "Maaf sesuai kesepakatan kita silahkan transfer ke rekening adik saya ..... Karena nomor saya sementara sedang bermasalah...."

Mungkin tentang kontrakan, mungkin tentang jual beli, atau juga pinjaman. Pesan saya jangan langsung transfer, pastikan dulu apa benar Anda punya kesepakatan dengan seseorang. Dan yang paling mendasar adalah apakah nama itu sesuai dengan orang yang berurusan dengan Anda.

Karena sekali saja sejumlah nominal berapapun besarnya, Anda akan menyesal setelah berpindah begitu saja dengan mudahnya.

Menjadi teringat sebuah cerita teman, suatu ketika dia menerima transferan TPP (Tunjangan Profesi Pendidik). Baru saja ada kabar uang masuk di rekeningnya. Nah, kalau Anda jeli perhatikan saja nomor SMS yang memberitahukan Anda, pasti nomor akun yang sama dari masa ke masa.

Tak berapa lama ada telpon masuk mengabarkan dia memenangkan sebuah hadiah utama undian "antah berantah". Hatinya yang sedang riang menjadi goyang. Maka terjadilah kesepakatan yang begitu cepat dan segera saja uang TPP yang baru masuk di nomor rekeningnya lenyap tak bersisa. Nastagjfirullohal 'adhiiim....

Setelah beberapa waktu dia tersadar dan tersedu-sedu karena uang melayang hanya dalam hitungan jam.

Pernah juga kakak ipar saya mendapatkan telepon, kaget dan panik karena telepon itu mengabarkan suami saya ditangkap polisi karena narkoba. Hebatnya di hari yang sama, saya mendapatkan telepon serupa, namun sungguh saya beruntung karena saat itu suami di rumah sedang berkebun di halaman belakang. Mungkin jika tidak saya akan terkena "panic attack" dan lupa segalanya.

Bersyukur pula kakak ipar tak langsung percaya dan langsung menelepon saya menanyakan kabar adiknya. Alhamdulillah kami masih dijaga dan terhindar dari penipuan yang memanfaatkan emosi para calon korban.

Nah, jika ramadan kali ini setan-setan sejati dirantai di tempat aslinya. Namun agaknya setan jadi-jadian masih terus bergentayangan mencari mangsa. Maka sungguh berhati-hatilah agar kita terhindar dari hal-hal yang menyesatkan.

Semoga Alloh menetapkan kita menjadi hamba-hamba yang menetapi kebaikan. Terimakasih FLP.

#Inspirasiramadan #dirumahsaja #flpsurabaya