Pada awalnya saya bukan penikmat film, saya hanya suka menonton dan melupakannya begitu saja. Beberapa film yang cukup berkesan saya mengingatnya dengan baik. Namun kebanyakan lewat dan sesekali muncul perasaan seperti saya pernah melihatnya tapi kapan dan dimana saya lupa, haha!

Menjadi sangat berbeda saat saya di titik kejenuhan dan kehilangan orientasi aktivitas dalam hidup dan kehidupan saya. Saya mulai melirik film untuk ditonton, saya menonton sampai berjam-jam, mengikuti dengan debar hati yang beraneka warna.

Akhirnya saya mulai melihat sambil mencari kesan semua film yang saya tonton.

Sumber: Youtube


Lahirlah tulisan ini.

Judul Film      : Selam (Salam)
Direktur         : Levent Demirkale
Produser        : Eyup Sabri Koc
Penulis           : Necati Sahin
Pemain/Artis : Burcin Abdullah
                     Selma Alisphic
                      Tina Cvitanovic
Penata Musik    : Yucel Arzen
Cinematography : Aydin Iz
Asal Negara : Turki
Bahasa           : Turki
Tanggal Release : 29 March 2013 (Turkey)
Durasi            : 104 Menit
Setting            : Senegal, Turki, Bosnia, Kabul (Afghanistan)

Cerita awal saya melihat tentang 3 orang yang akan mengabdikan dirinya di negara yang berkonflik, ada perempuan cantik bernama Zahra yang akan ke Bosnia, di scene selanjutnya terlihat tokoh kedua yang bernama Harun yang akan bertugas ke Senegal. Terlihat kedua tokoh saling mencintai namun saling melepaskan untuk melaksanakan tugas masing-masing.

Di scene selanjutnya terlihat ada Pak Adam yang akan pergi Yugoslavia sekalipun istrinya tengah hamil dan sedang menunggu kelahiran bayinya. Bertiga mereka meninggalkan tempat mereka yang nyaman untuk berjuang di tempat lain yang rawan konflik karena kebencian dan dendam yang terpendam.

Muncul tokoh lain bernama Shamad yang mengejar Zahra untuk menyampaikan rasa cintanya dan menyayangkan kepergian Zahra. Terlihat cinta segitiga yang kental antara Harun-Zahra-Shamad.

Harun berjumpa dengan keluarga Khabib yang berkulit hitam dan membenci manusia berkulit putih karena kemalangan yang menimpa mereka. Sungguh kebersamaan mereka sangat menyentuh.

Zahra bertemu dengan Salim yang membuatnya berani menembus lahan penuh ranjau, Salim mengejar kambing untuk mendapatkan hadiah kambing karena janji dengan adiknya yang sangat ingin makan daging saat hari raya qurban tiba. Sungguh kejujuran dan etika Salim luar biasa. Dia melakukan semua itu karena dia tak mendapatkan langsung bagian daging qurban dengan tangannya sendiri. Tanpa akad Salim meninggalkan tas berisi daging qurban yang bukan haknya.

Shamad merasa takjub dengan perbuatan Zahra maka ia bertanya kenapa Zahra nekad melakukan semua itu? Hanya ridlo Alloh yang menjadi tujuan Zahra dalam hidupnya. Shamad pun berubah.

Banyak nilai yang bisa saya petik saat menonton film ini betapa cinta yang menjelma dalam berbagai rupa mampu mengalahkan dendam dan kebencian, bahkan mampu merekatkan perpecahan, serta membuat orang menjadi lebih baik.

Jadi, kalau penasaran sama fil ini, langsung saja meluncur kesini Film Salam


#inspirasiramadan #dirumahsaja #flpsurabaya